Friday, 20 November 2015

Kalori Santan

Sebagian besar masakan Indonesia pasti memakai santan di dalamnya. Tak hanya memberikan tekstur kental, santan juga memberikan rasa gurih alami pada masakan yang nikmat. Tapi sebagian orang menghindari santan karena kadar lemak total dan kolesterolnya yang katanya tinggi? Benar tidak ya?

Santan

Berikut adalah nilai nutrisi dan kalori yang terdapat dalam Santan yang Foochemi dapatkan dari USDA Nutrient Database . Santan yang dimaksud adalah santan segar dan mentah yang diparut dari daging buah kelapa dan dicampurkan dengan air.



NutrientJumlah per 100 gramSatuan
Proksimat
Kadar air67.62g
Energi230kcal
Energi962kJ
Protein2.29g
Lemak Total23.84g
Kadar Abu0.72g
Karbohidrat5.54g
Serat Pangan Total2.2g
Gula Total3.34g
Mineral
Kalsium, Ca16mg
Zat Besi, Fe1.64mg
Magnesium, Mg37mg
Fosfor, P100mg
Kalium, K263mg
Natrium, Na15mg
Zinc, Zn0.67mg
Tembaga, Cu0.266mg
Mangan, Mn0.916mg
Selenium, Se6.2µg
Vitamin
Vitamin C2.8mg
Vitamin B1, Thiamin0.026mg
Vitamin B2, Riboflavin0mg
Vitamin B3, Niacin0.76mg
Vitamin B5, Pantothenic acid0.183mg
Vitamin B60.033mg
Folic acid16µg
Kolin8.5mg
Vitamin B120µg
Vitamin A0µg
Vitamin E alpha-tocopherol0.15mg
Vitamin D0IU
Vitamin K, phylloquinone0.1µg
Golongan Lemak
Asam Lemak Jenuh Total, terdiri :21.14g
Asam Lemak Jenuh C40g
Asam Lemak Jenuh C60.136g
Asam Lemak Jenuh C81.67g
Asam Lemak Jenuh C101.327g
Asam Lemak Jenuh C1210.576g
Asam Lemak Jenuh C144.176g
Asam Lemak Jenuh C162.021g
Asam Lemak Jenuh C181.234g
Asam Lemak Tidak Jenuh Total1.014g
Fatty acids, total polyunsaturated0.261g
Cholesterol0mg
Phytosterols1mg
Asam Amino
Tryptophan0.027g
Threonine0.083g
Isoleucine0.09g
Leucine0.17g
Lysine0.101g
Methionine0.043g
Cystine0.045g
Phenylalanine0.116g
Tyrosine0.071g
Valine0.139g
Arginine0.376g
Histidine0.053g
Alanine0.117g
Aspartic acid0.224g
Glutamic acid0.524g
Glycine0.108g
Proline0.095g
Serine0.118g
Lainnya
Ethyl Alkohol0g
Kafein0mg

Nah dari data diatas bisa dipastikan bahwa santan setidaknya terdiri dari 24% lemak dan 67% air serta bahan penyusun lain. Lemak salah satu penyusun terbesar dalam santan. Jadi untuk kamu yang diet rendah lemak, sepertinya santan harus dikurangi dari menu diet ya.

Read On >>>

Kalori Oats

Oats
Cereal Oats merupakan produk pangan yang disukai oleh masyarakat terutama bagi mereka yang sedang menjalani diet rendah lemak karena oats terkenal tidak memiliki kolesterol. Tapi sudahkah kamu tahu apa saja nutrien yang ada dalam sebuah cereal oats?

Berdasarkan informasi USDA Nutrient Database berikut adalah nutrien yang terkandung dalam cereal  oats dan nilai kalori oats :


Tiap 100 gram cereal oats mengandung :



Nutrient
Jumlah per 100 gram
Satuan
Air
8,900
g
Energi
364,000
kcal
Energi
1525,000
kJ
Protein
17,030
g
Lemak Total
7,970
g
Abu
3,140
g
Karbohidrat
62,940
g
Serat Pangan Total
14,300
g
Gula Total
1,430
g
Kalsium, Ca
79,000
mg
Zat Besi, Fe
8,070
mg
Magnesium, Mg
241,000
mg
Phosphor, P
694,000
mg
Kalium, K
579,000
mg
Natrium, Na
5,000
mg
Seng, Zn
4,200
mg
Tembaga, Cu
0.300
mg
Mangan, Mn
5.700
mg
Vitamin B1, Thiamin
0.970
mg
Riboflavin
0.300
mg
Niacin
0.800
mg
Pantothenic acid
0.850
mg
Vitamin B6
0.110
mg
Folate, DFE
38,000
µg
Vitamin A
100,000
IU
Asam Lemak Jenuh
1.430
g
Kolesterol
0,000
mg



Read On >>>

Perbedaan Alami Sintetik dan Ekstrak

Para pembaca pasti sering mendengar tiga kata ini dalam sektor pangan dan segala bahan konsumsi :

Alami

Sintetik

Ekstrak


Sudah tahu apa maksud dari ketiga istilah tersebut?

Untuk menjelaskannya saya punya satu jenis bahan pangan sebagai objek contoh, yaitu

Wortel
Wortel dikenal sebagai jenis sayuran yang kaya akan vitamin A dan merupakan sumber pangan vitamin A yang baik. Maka dari itu, sudah bukan rahasia lagi, mengkonsumsi wortel akan membantu memenuhi kebutuhan vitamin A. Nah apa bedanya ya vitamin A yang ada pada wortel dengan yang ada pada sediaan vitamin yang dijual dipasaran?

Vitamin A yang terdapat dalam wortel adalah contoh sediaan bahan alami. Vitamin A jenis ini terbentuk secara alamiah dari hasil pertumbuhan dan pematangan wortel itu sendiri. Maka yang disebut dengan bahan alami adalah segala sesuatu zat yang tercipta hasil dari proses pengolahan alam.
Bahan alami dalam suatu produk pangan biasanya tak berdiri sendiri. Dalam wortel misalnya, vitamin A ada bersama dengan vitamin c, vitamin b12 juga karbohidrat dan air. Sehingga ketika mengkonsumsi wortel, tak hanya vitamin A yang masuk tapi juga nutrien lain ikut terkonsumsi. 

Dalam tuntutan zaman, ada banyak kondisi saat manusia membutuhkan bantuan suatu zat aktif langsung dalam jumlah besar tanpa membutuhkan nutrient lain. Misalnya wortel ini, warna alami jingga pada wortel yang berasal dari senyawa karotenoid , dibutuhkan dalam proses pewarnaan makanan. Tapi yang dibutuhkan hanya zat karotenoid, zat lain dalam wortel tidak diperlukan.

Maka kemudian dipikirkan lah cara untuk mendapatkan warna wortel tanpa harus melibatkan zat lain yang ada dalam wortel sehingga muncullah konsep ekstrak. Ekstrak berarti memisahkan suatu senyawaan spesifik dengan proses pengkondisian spesifik. Pada wortel misalnya, karotenoid dapat dipisahkan dengan pelarut spesifik dimana hanya karotenoid saja yang akan bergabung dengan pelarut sementara yang lain tidak. Baru kemudian karotenoid dapat digunakan untuk berbagai tujuan tanpa ada gangguan dari matriks lain dalam wortel.

Proses ekstraksi, atau pengambilan ekstrak tak hanya dilakukan dengan proses pelarutan. Proses lain yang bisa dilakukan misalnya dengan mengatur suhu, penyulingan dan pemisahan ukuran partikel. Tujuan utamanya masih sama, yaitu memisahkan suatu senyawa spesifik dari senyawa lain.

Apakah bahan ekstrak itu aman?

Untuk menyatakan suatu bahan pangan itu aman atau tidak, ada banyak pertimbangan yang harus dibuktikan dan tidak bisa hanya dari jenis bahan. Namun secara konsep teoritis, bahan ekstrak merupakan senyawaan spesifik yang dipisahkan dari bahan alami, seharusnya fungsi dari senyawaan masih sama selama tidak ada proses ekstraksi yang mengubah sifat atau meninggalkan residu tambahan.

Lagi-lagi karena tuntuan kebutuhan jaman, terdapat pula satu istilah Sintetik. Sintetik berarti senyawaan yang dibuat melalui proses non alamiah atau bukan berasal dari bahan alam tapi mengacu pada sifat dan struktur bahan alami. Jadi, dua buah atau lebih bahan mentah diproses dengan menggunakan kondisi tertentu untuk menghasilkan satu senyawa yang memiliki sifat dan struktur yang sama dengan senyawa pada bahan alami.

Misalnya saja vitamin A hasil sintesis.

Salah satu proses sintesis vitamin A yang kami dapat dari US Patent nomor 3949006 A , bahwa vitamin A disintesis dari bahan ethynyl-beta-ionol yang mengalami proses eterifikasi , coupling dan hidrogenasi untuk menjadi senyawaan Vitamin A.

Bahan baku vitamin A ini kemudian baru diolah kembali menjadi beberapa produk misalnya sediaan vitamin atau untuk penambahan kedalam produk pangan.

Definisi Sintetik juga mengacu pada segala bahan yang diciptakan oleh manusia yang mendekati sifat asli dari bahan alami meski memiliki struktur yang berbeda.

Misalnya saja, untuk mendapatkan warna orange selain dari senyawaan karotenoid dalam wortel, diciptakan pula senyawa sintetik seperti Sunset Yellow. Sunset Yellow memiliki struktur yang berbeda dari karoten tapi dapat menghasilkan warna yang mirip. Maka kini sunset yellow lebih banyak digunakan untuk pewarna makanan.


Apakah bahan sintesis itu aman?

Seperti yang kami bahas sebelumnya, untuk menyatakan suatu bahan pangan itu aman atau tidak, ada banyak pertimbangan yang harus dibuktikan dan tidak bisa hanya dari jenis bahan. Parameter Aman atau tidaknya bahan sintetik yang paling mudah dilihat adalah kemurnian bahan aktif hasil sintesis itu sendiri.

Biasanya proses sintesis memiliki hasil samping produk. Hasil samping ini kemudian dihilangkan dengan proses pemurnian sehngga hanya bahan aktif atau senyawa tujuan yang tersisa. Semakin murni logikanya semakin baik bukan? Sehingga tubuh kita tidak mengkonsumsi bahan lain yang tak diperlukan.

Setelah itu untuk mengetahui kemanan bahan sintetik perlu dilakukan sejumlah test untuk mengetahui reaksinya dalam tubuh.

Maka dari itu jangan selalu takut dengan bahan sintetik. Adanya konsep sintetik ini tentu berasal dari kebutuhan manusia akan suatu bahan itu sendiri. Bayangkan jika kita hanya mengandalkan wortel untuk sumber vitamin A atau sumber pewarna jingga, tentu tidak akan tercukupi kapasitasnya hingga lahirlah konsep sintetik.

Begitulah deskripsi singkat tentang bahan alami, ekstrak dan sintetik. Semoga artikel ini dapat menambah pemahaman pembaca !
Read On >>>

Monday, 9 November 2015

Madu Tidak Pernah Expired

[Foochemi Fun Fact]


Madu adalah salah satu pangan yang diyakini tidak memiliki batas waktu konsumsi atau masa expired, selama disimpan dalam wadah tertutup dan berada di tempat yang kering.
Para arkeolog menemukan satu jar madu yang diyakini peninggalan bangsa mesir kuno. Madu ini diperkirakan berumur 3000 tahun. Ketika dibuka, madu masih terasa enak dan berbau normal, tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Bahkan setelah dianalisa tingkat pertumbuhan mikroorganisme nya sangat kecil.
Apa yang istimewa dari Madu? Mengapa bisa demikian?
Madu tersusun atas berbagai macam gula, dan pada dasarnya gula bersifat higroskopis / mudah menarik air. Hal ini berarti secara alamiah madu itu sendiri memiliki kadar air yang kecil namun ketika dibiarkan terpapar udara, madu akan mulai menarik uap air. Kadar air yang secara alami kecil ini, membuat mikroorganisme seperti bakteri tidak akan dapat bertahan hidup di dalamnya sehingga pembusukan tidak bisa terjadi.
Madu juga punya pH yang relatif rendah yaitu antara 3 - 4,5 yang membuat mikroorganisme sulit bertahan hidup di dalamnya.
Dalam madu juga terkandung beberapa senyawa penghambat mikroorganisme. Misalnya Pinocembrin, yaitu jenis flavanoid yang mampu menghambat jamur Candida albicans. Ada pula sejumlah kecil Hidrogen peroxida hasil dari percampuran enzim glucose oxidase pada lebah dengan nektar bunga. Walau jumlahnya kecil (+/- 1mmol per liter) , Hidrogen peroxida cukup optimal menjalankan fungsinya sebagai anti bakteri dan dipastikan efek sampingnya tidak akan mengganggu metabolisme tubuh.
Jadi, secara alami madu umengandung banyak zat yang mampu menghambat pertumbuhan organisme pembusuk. Luar biasa ya?
[Find more on facebook & instagram : foochemi]

Read On >>>

Saturday, 7 November 2015

Strawberry Bukan Buah Berry

[Foochemi Fun Fact]



Para Ilmuwan sepakat bahwa strawberry bukan termasuk berry atau buah buni. Dalam definisi botani, buah beri atau buah buni adalah yang memiliki biji dan daging buah yang dihasilkan dari satu ovarium. Bagian yang dapat dimakan dari strawberry bukan merupakan hasil dari ovarium.
Contoh buah yang termasuk sebagai berry adalah alpukat dan pisang.

[Find more on facebook & instagram : foochemi]

Read On >>>